Breaking News

Tedes Beaq Tolak Politk SARA dan Dukung Pilkada Damai di NTB

Ketua Tedes Beaq Abdul Hakim

Garis Merah - Konstelasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024  di Provinsi Nusa Tenggara mulai menghangat. 

Sejumlah nama di gadang gadang bakal meramaikan bursa bakal calon Gubernur NTB dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. 

Diantara nama yang mencuat pada bursa Pilgub NTB 2024 adalah Zulkieflimansyah petahana yang dipasangkan dengan mantan Bupati Lombok Tengah dua periode Suhali FT. 

Selain itu tiga nama besar juga masuk dalam bursa pencalonan yaitu Hj. Sitti Rohmi Djalilah petahana Wakil. Gubernur yang dipasangkan Bupati KSB H. W Musyafirin, Mantan Dubes Turki asal Kauman Lombok Tengah Lalu Muhammad Iqbal yang dipasangkan bersama Bupati Bima Indah Damayanti Putri dan terakhir mantan PJ Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi yang dipasangkan dengan mantan Bupati Lombok Timur Kolonel TNI (Purn) HM. Sukiman Azmy. 

Sejumlah partai politik di tingkat Provinsi NTB juga aktif dalam membuka penjaringan bakal calon Gubernur NTB yang akan diusung. Dengan demikian, muncul empat nama yang kini menjadi pusat perhatian dalam bursa calon Gubernur Pilkada NTB untuk periode 2024-2029.

Beragam spanduk dan baliho dukungan terhadap pada kandidat juga bermunculan, demikian juga dengan pampleth dan flyer digital di media sosial.

Beragam latar belakang dan asal para calon acapkali memunculkan sentimen kedaerahan. Potensi munculnya politik Sara dan politik identitas menjadi isu yang mulai digaungkan. Hal ini mejadi perhatian sejumlah pihak yang menginginkan Pilkada di NTB berlangsung sejuk dan damai. 

Ketua Koalisi Tedes Beaq, Abdul Hakim mengatakan, geliat Pilgub NTB yang sudah nampak dan terasa diharapkan tetap mengedepankan sikap saling menghargai dan santun antar tiap pendukung Bacalon. Hal ini diperlukan agar Pilgub NTB berjalan lancar, aman, dan damai. Serta bisa menghasilkan pemimpin NTB yang berkualitas lima tahun ke depan.

"Koalisi Tedes Beaq mendukung terselenggaranya Pilkada atau Pilgub NTB yang lancar dan aman. Kami berharap masyarakat bisa ikut menjaga, tentu saja dengan sikap respek dan santun. Perbedaan dukungan bukan berarti harus jadi terkotak-kotak," kata Bang Akim, sapaan akrabnya.

Bang Akim yang juga Sespimda Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) NTB mengatakan, empat kandidat Bacalon yang ramai diperbincangkan di Pilgub NTB itu, semuanya merupakan putra dan putri terbaik NTB yang layak memimpin daerah ini lima tahun ke depan.

Ke empatnya, juga sudah terbukti dan teruji memiliki kapasitas kepemimpinan, serta punya modal basis dukungan masing-masing.

"Artinya baik itu pak Zul, Ummi Rohmi, Mamiq Gita, maupun Miq Iqbal, semuanya merupakan putra putri terbaik NTB. Boleh saja berbeda pendapat mendukung salah satunya, namun hendaknya komunikasi baik verbal maupun di media sosial antar pendukung tetap mengedepankan respek, santun dan saling menghargai. Toh, siapa pun yang terpilih, nantinya akan menjadi Gubernur untuk semua masyarakat NTB," ujarnya.

Bang Akim mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin dari visi dan misi yang ditawarkan, bukan dari aspek latar belakang yang cenderung menjurus ke SARA dan rasisme.

"Walau faktanya geo politik itu nyata, namun politik identitas harus kita hindari. Jangan ada lagi dikotomi Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, karena sejatinya Lombok dan Sumbawa ini bagian dari NTB," tegasnya.

Dijelaskan, Koalisi Tedes Beaq merupakan koalisi parpol non parlemen di NTB. Meski memiliki potensi basis suara yang cukup besar, namun bang Akim mengatakan hingga saat ini Koalisi Tedes Beaq belum memutuskan Bacalon tertentu dari empat Bacalon yang ada di NTB.

"Sampai saat ini semuanya masih sangat dinamis. Kami dari Koalisi Tedes Beaq masih menimbang dan menilai yang terbaik dari empat yang baik ini," tukasnya.(GM1(

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close