Breaking News

Kasta NTB Terjunkan Tim Investigasi Ke Gili Terawangan, Selidiki Persoalan Krisis Air Bersih

Kasta NTB terjunkan tim investigasi persoalan air bersih di Gili Tramena

Garis Merah- Menyikapi persoalan kelangkaan air bersih di Tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara imbas dari penghentian suplai air bersih oleh PT TCN yang izinnya diduga bermasalah, lembaga non profit Kasta NTB menerjunkan tim investigasinyainvestigasinya ke Gili Terawangan, Minggu (23/6). 


Kasta NTB menurunkan tim investigasi ke Gili Terawangan dalam rangka mendalami persoalan ancaman krisis air bersih yang kini mengancam tiga gili yakni Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air akibat penghentian operasional PT TCN. 


Kedatangan puluhan anggota tim investigasi DPP Kasta NTB yang didampingi sejumlah orang pengurus Kasta NTB DPD KLU bertujuan untuk menggali informasi terkini melalui wawancara langsung dengan beberapa orang tokoh masyarakat dan pelaku usaha di Gili Terawangan serta melihat langsung kondisi riil di lapangan terutama di area sumber produksi PT TCN . 


Dari wawancara dengan sejumlah warga  ditemukan fakta bahwa sejak tahun 2016 proses produksi PT TCN berjalan telah terjadi "pembohongan publik" oleh pihak PT TCN dimana awal mula mereka berinvestasi di Gili Tramena mereka menyebut akan melakukan penyulingan air laut untuk diolah menjadi air tawar tetapi faktanya mereka membangun kolam berukuran besar dengan kedalaman 30 an meter yang kemudian pipa penyedotan mereka terhubung langsung ke laut.


Menurut beberapa warga disana pembangunan kolam yang terhubung ke laut tersebut mengakibatkan sekitar 1.660 meter persegi area konservasi laut rusak terutama karang dan biota laut mati akibat ditutup lumpur limbah produksi PT TCN. 


Warga juga membenarkan sejak tanggal 21 juni 2024 PT TCN telah memutuskan memberhentikan suplai air bersih akibat penolakan warga untuk menandatangani petisi dukungan terhadap keberadaan PT TCN.


"Kami diintimidasi oleh berbagai pihak memaksa kami untuk mendukung keberadaan PT TCN dengan ancaman pemberhentian suplai air jika kami tidak mau tanda tangan dan begitu petisi dukungan  tersebut tidak mau kami tanda tangani maka pada tanggal 21 juni kemarin suplai air bersih ke warga dihentikan terangnya, " Ujar sejumlah warga yang enggan disebut namanya. 


Adapun terkait perbandingan mutu layanan dan harga air antara PT BAL dan PT TCN selisihnya cukup jauh dimana PT TCN menetapkan harga Rp 34 ribu per/kubik sementara PT BAL hanya memberlakukan tarif cukup murah yakni sekitar Rp 15 ribuan per kubik. 


Sekertaris Kasta NTB DPD KLU Anam khan menyebut bahwa fakta fakta yang ditemukan di Gili Tramena membuktikan bahwa memang benar telah terjadi dugaan perusakan lingkungan dan biota laut akibat limbah produksi PT TCN juga meminta kepada semua pihak agar menghentikan intimidasi terhadap warga untuk terus mendukung PT TCN dan berpotensi menjadikan warga sebagai bargain untuk meloloskan PT TCN dari jerat hukum. 


"Kami meminta Bupati KLU agar bersikap obyektif melihat persoalan yang muncul hari ini di Tiga Gili yang adalah destinasi primadona dunia sehingga tidak menerbitkan edaran yang menurut kami intimidatif dan cenderung bertujuan memaksa masyarakat untuk menerima kehadiran PT TCN dengan tiba tiba menerbitkan surat edaran agar seluruh warga yang memanfaatkan air tanah agar mengantongi izin sesuai aturan perundang undangan tetapi di sisi lain justru terkesan membela dan melindungi kepentingan PT TCN yang sudah jelas jelas melanggar aturan kecam Anam khan," Ujarnya. 


Khan juga meminta Pemkab Lombok Utara meninjau ulang kerjasama dengan PT TCN. Selain itu Khan juga meminta Pemkab KLU segera mencari solusi agar persoalan air bersih ini segera teratasi. 


"Kami meminta pemkab KLU agar meninjau ulang dan mereview kembali kerjasamanya dengan PT TCN, meminta Bupati KLU agar menghormati proses hukum yang kini sedang berlangsung di Polda NTB terkait keberadaan PT TCN oleh karena laporan beberapa komponen masyarakat ke pihak aparat penegak hukum, segera mencari solusi yang fundamental bagi penyelesaian masalah penyediaan air bersih di gili tramena dengan tidak bertendensi kepentingan pribadi dan golongan karena persoalan air ini adalah hal primer bagi kebutuhan hidup dan keberlangsungan usaha di sektor pariwisata di tiga gili," Pungkasnya.(GM1) 

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close